Sejarah Desa

Menurut cerita rakyat jaman dahulu, ada sebuah legenda pertunangan putri Kelanjan dengan joko Kajoran. Konon Putri Kelanjan adalah seorang gadis remaja yang cantik jelita. Karena kecantikan putri Kelanjan yang cukup tersohor sampai didesa-desa tetangga sehingga banyak pemuda yang ingin mempersuntingnya diantaranya adalah joko Kajoran, joko Kresek dan lain-lain.

Dalam pertunangan ini keluarga putri Kelanjan mengadakan sayembara. Barang siapa yang dapat memberikan mas kawin (Srasrahan)  berupa emas yang harus dibawa dari rumahnya menuju Kelanjan (Bogo) kediaman putri Kelanjan dengan wadah kukusan (alat menanak nasi berbentuk kerucut) borot dan emas yang ada dikukusan tersebut harus tetap penuh sampai tujuan adalah yang berhak menjadi suami sang putri kelanjan. Banyak pemuda ikut serta dalam sayembara ini, akhirnya joko Kajoranlah yang berhasil memenangkan sayembara tersebut.

Prosesi perjalanan joko Kajoran ke kelanjan menyebabkan  banyak emas yang tercecer antara Kajoran dengan Kelanjan karena daerah tersebut banyak emasnya, maka daerah tersebut dinamakan BOGEM (Bokor) yang artinya wadah (tempat) emas dan nama tersebut abadi hingga sekarang.